Makalah Topik 8



 
 RELASI GENDER DALAM 
AGAMA YAHUDI

Oleh:
Ika Wahyu Susanti


Pendahuluan
Setiap agama mengalami evolusi sikap-sikap terhadap perempuan secara historis, begitu pula dengan Yahudi. Kultur keagamaan Israel yang bersifat al-kitabi mempunyai rentang waktu mungkin 1000 tahun (1200-200 SM), tetapi masih banyak tradisi-tradisi yang terekam dalam Bible Ibrani. Puncak kematangan kultur Israel berpusat pada monoteisme yang kuat dengan berdasarkan pada keyakinan bahwa Tuhan yang benar-benar Esa telah menjadikan orang-orang Israel sebagai manusia-manusia pilihan-Nya.
Orang Yahudi menekankan prokreasi (reproduksi) dan kehidupan keluarga karena mereka telah melakukan suatu perjanjian  dimana perjanjian itu berupa aturan-aturan yang menyerupai kontrak yang dibuat antara Tuhan dan Musa, sebagai wakil rakyat (lihat keluhan exodus dan Deuteronomy). Perjanjian tersebut memberi mereka suatu identitas yang istimewa dan suatu alasan yang istimewa pula untuk bertahan hidup.[1]

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Kesetaraan Gender

Vera Agnesya mengajak kita untuk menkaji Kesetaraan Gender, khususnya di Indonesia. Vera memulainya dengan memberikan definisi "kesetaraan" itu sendiri, dan mengakhiri dengan memberikan gambaran isu-isu kesetaraan gender yang berkembang saat ini.

Penasaran?
Watch the video here.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Darul Marhamah: Pendidikan Khusus Wanita

Islamic Girls Boarding School Darul Marhamah (IGBS DM) merupakan sebuah "boarding school" yang diperuntukkan hanya untuk anak-anak perempuan, di tingkat madrasah tsanawiyah (setingkat sekolah menengah pertama) dan madrasah aliyah (setingkat sekolah menengah atas). IGBS Darul Marhamah didirikan oleh Ummi Faridah sejak tahun 1994. Boarding school ini terletak di lingkungan  pesawahan padi, pusat padi Cileungsi, Jawa Barat, Indonesia.

Penasaran dengan profil sekolah yang satu ini?
Klik disini untuk menonton video-nya.
Atau untuk informasi lebih lanjut, silakan mampir ke http://darulmarhamah.com/.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Kalyanamitra dan Gerakan Masyarakat Peduli Perempuan Lumajang (GeMaPaLu)


Perempuan pedesaan merupakan kelompok yang mengalami diskriminasi ganda (multiple discrimination) karena kemiskinan, keterbatasan informasi, minimnya fasilitas layanan kesehatan, keterbatasan akses terhadap pendidikan, minimnya keterlibatan perempuan dalam politik dan kehidupan publik. Perempuan pedesaan jarang dilibatkan dalam penyusunan kebijakan dan program-program desa. Akibatnya, kebutuhan perempuan jarang diperhatikan dalam program-program pembangunan desa. Oleh karena itu Kalyanamitra dan Gerakan Masyarakat Peduli Perempuan Lumajang (GeMaPaLu) melakukan pemberdayaan perempuan di pedesaan dengan tujuan agar perempuan desa menyadari hak-haknya sebagai perempuan dan anggota masyarakat, kritis terhadap persoalan sosial ekonomi di desa dan melakukan advokasi terhadap persoalan tersebut, berperan aktif dalam kehidupan sosial kemasyarakatan, dan terlibat dalam pengambilan keputusan-keputusan desa. Pemberdayaan tersebut dilakukan melalui pendidikan kritis, layanan langsung, pendampingan usaha kecil ekonomi pedesaan, dan penyebaran informasi kritis mengenai isu-isu perempuan.

Penasaran?
Tonton video-nya disini.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Kumpulan E-Books Gender (Part III)

Gerakan Feminisme, Persamaan Gender, dan Pemahaman Agama
Download disini.

Perempuan dalam Pandangan Feminis Muslim
Download disini.

Tinjauan Hukum Islam tentang Wanita
Download disini.

Pemikiran Riffat Hasan tentang Feminisme
Download disini.

Mengintip Feminisme dan Gerakan Perempuan
Download disini.

Relasi Gender dalam Khazanah Tafsir Nusantara
Download disini.

Sejarah Feminisme
Download disini.


Kesetaraan Gender di Indonesia di Tinjau  dari Teori Konsep dan Pendekatan Teori Hukum
Download disini.

Gagasan Feminis Islam
Download disini.

Rekonstruksi Feminis Terhadap Kitab Suci
Download disini.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Makalah Topik IV



PEREMPUAN, AGAMA, DAN PERUBAHAN SOSIAL DALAM ISLAM


Makalah Disusun Untuk Memenuhi Syarat pada Matakuliah Relasi Gender dalam Agama-agama



Dosen Pembimbing:
Siti Nadroh, M.A.



Oleh:
Dede Ardi Hikmatullah
NIM  1111032100037

Ida Zubaedah
NIM  1111032100032



 


JURUSAN PERBANDINGAN AGAMA
FAKULTAS USHULUDDIN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2013

A.  PENDAHULUAN
Dalam pengantar sebuah buku bertemakan kesetaraan gender, Quraish Shihab menyatakan bahwa dalam pandangan agama Islam, segala sesuatu diciptakan Allah dengan kodrat. Begitu pun dengan laki-laki atau perempuan, sebagai individu dan jenis kelamin, laki-laki dan perempuan memiliki kodratnya masing-masing. Adanya perbedaan antara laki-laki dan perempuan memang tidak dapat disangkal, namun itulah kodrat. Dan perbedaan itu pun sebatas pada segi biologis saja. Sementara di sisi lain, dapat dipastikan bahwa tidak ada perbedaan antara laki-laki dan perempuan, misalnya dalam tingkat kecerdasan dan kemampuan berpikir.
Berkenaan dengan kedudukan laki-laki dan perempuan, Quraish Shihab juga menyatakan bahwa jenis laki-laki dan perempuan itu sama di hadapan Allah. Memang ada ayat al-Qur’an yang menegaskan bahwa: “Para lak-laki (suami) adalah pemimpin para perempuan (istri)”. Namun kepemimpinan ini tidak boleh mengantarkannya kepada kesewenang-wenangan, karena dari satu sisi al-Qur’an memerintahkan untuk tolong-menolong antara laki-laki dan perempuan dan dari sisi lain al-Qur’an memerintahkan pula agar suami dan istri hendaknya mendiskusikan dan memusyawarahkan persoalan mereka bersama. Jika demikian halnya, maka pada hakikatnya hubungan suami dan istri, laki-laki dan perempuan, adalah hubungan kemitraan. Dari sini dapat dimengerti mengapa ayat-ayat al-Qur’an menggambarkan hubungan laki-laki dan perempuan sebagai hubungan saling menyempurnakan yang tidak dapat terpenuhi kecuali atas dasar kemitraan.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Makalah Topik 2



TEORI FEMINIS 
Keragaman Pemikiran Feminis
DosenPembimbing :Hj. Siti Nadroh, M.A
Makalah
Disusun untuk Memenuhi Syarat pada Matakuliah Relasi Gender dalam Agama-Agama
Oleh :
Fahmi Dzilfikri
(1111032100030)
Hodari
(1111032100031)


 JURUSAN PERBANDINGAN AGAMA
FAKULTAS USHULUDIN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA

2013
I.                   Pendahuluan
Miss world, belum lama ini sering diperbincangkan media, baik cetak maupun elektronik. Antra pro-kontra mempunyai argumennya masing-masing. Tak kalah menarik, tokoh sosial, politik, dan agama yang ada di Indonesia, tidak ingin ketinggalan dalam menyikapi atau merespon ajang kecantikan dunia yang akan diadakan di Bali, Indonesia.
Makalah ini,memang tidak membahas mengenai “Miss World” itu sendiri, melainkan tentang gerakan yang memperjuangkan hak-hak wanita dalam bahasa kerennya Feminisme.Diantara argumen yang menolak Miss World ini, mereka (perempuan) merasa dieksploitasi secara legal. Dengan demikian apakah gerakan ini disebut feminisme? Lalu apakah yang dimaksud dengan feminisme dan sejarahnya? Dan bagaimana pengaruhnya terhadap perempuan?

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Diberdayakan oleh Blogger.